Monday, November 4, 2024

Indonesia: Pendidikan yang Lebih Baik melalui Reformasi Manajemen dan Peningkatan Kualifikasi Guru

Program yang didukung oleh Bank Dunia untuk meningkatkan mutu guru membuahkan hasil yang baik antara tahun 2007 dan 2013. Lebih dari 1,7 juta guru saat ini memiliki gelar sarjana S1, sesuai dengan amanat Undang-Undang Guru, melampaui target 1,4 juta guru. Lebih dari 210.000 guru juga bergabung dalam kelompok kerja guru, untuk meningkatkan kemampuan pedagogik mereka. Sebuah sistem manajemen profesional guru – untuk memastikan para guru terus belajar, meningkatkan kompetensi, dan melakukan tugas-tugas profesional mereka – juga sudah dibentuk.

Tantangan

Pada bulan Desember 2005 Pemerintah Indonesia mengesahkan UU Guru yang memberikan lebih banyak kesempatan pelatihan keterampilan melalui proses sertifikasi bagi guru, serta mewajibkan mereka untuk memiliki gelar sarjana S1, yang berpotensi meningkatkan kualitas pendidikan dasar. Sekitar 65 persen guru tidak memiliki gelar sarjana. Setelah bersertifikat dan mengajar minimal 24 jam per minggu, guru menerima tunjangan sebesar 100 persen dari gaji pokok mereka, sehingga guru tidak perlu lagi menambah penghasilan mereka dengan pekerjaan sampingan.  Penerapan UU Guru melalui sistem pendidikan yang terdesentralisasi dan memastikan bahwa 2,7 juta guru di Indonesia meningkatkan keterampilan mereka, bagaimanapun juga merupakan tantangan besar.

Solusi

Program Pendidikan yang Lebih Baik melalui  Reformasi Manajemen dan Peningkatan Kualifikasi Guru. (The Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading – BERMUTU) berupaya mendukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam pelaksanaan UU Guru. Kerangka kerja dibuat untuk memastikan guru dalam jabatan dapat meningkatkan kualifikasi akademik mereka dan pengetahuan materi mata pelajaran, serta keterampilan mengajar mereka. Sebuah sistem juga dibuat untuk mengelola pengembangan profesional guru. Bank  Dunia mendukung program pelatihan guru sekolah dasar, termasuk upaya untuk menjangkau guru di daerah terpencil. Kepala sekolah dan pengawas di kabupaten/kota yang berpartisipasi dalam program BERMUTU dilatih untuk memberikan pelatihan di tingkat sekolah. Selama program berlangsung, kerangka kerja terpadu disiapkan untuk mempertahankan dan terus meningkatkan akuntabilitas dan kualitas guru setelah sertifikasi, dan untuk mendorong serta menghargai peningkatan perbaikan berkelanjutan dalam hal mutu guru.

Pencapaian

Program ini telah melihat hasil yang signifikan antara tahun 2007 dan 2013:

  • Dukungan dalam meningkatkan jumlah guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 sesuai UU Guru. Lebih dari 1,7 juta ( dari 2,74 juta ) guru telah memperoleh gelar sarjana S1 sesuai amanat UU Guru.
  • Dari basis nol, sebanyak 81 program pendidikan pra-layanan guru sekolah  dasar telah menerima akreditasi.
  • Pengakuan oleh perguruan tinggi terakreditasi Pengakuan Pembelajaran Lampau (PPL) , sebuah sistem yang mengakui pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama mengajar dan melalui praktek kelas. Lebih dari 870.000 guru telah menerima PPL.
  • Dukungan terhadap 13 lembaga pelatihan guru dan Universitas Terbuka, yang memungkinkan para guru untuk meningkatkan pendidikan mereka melalui pembelajaran jarak jauh.
  • Penyediaan program induksi guru baru; sejauh ini sekitar 1.400 guru telah berpartisipasi dalam program ini.
  • Dukungan untuk pengembangan Sistem Manajemen Kinerja Guru, yang meliputi Penilaian Kinerja, Uji Kompetensi Guru, dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.
  • Dukungan untuk penelitian tentang evaluasi dampak sertifikasi guru terhadap guru dan prestasi siswa, berjudul Reformasi Guru di Indonesia – Peran Politik dan Bukti dalam Pembuatan Kebijakan.
  • Dukungan dan pengaktifan kembali 6.107 kelompok kerja guru, kepala sekolah dan pengawas di tingkat lokal. Pada saat sistem Manajemen Guru Profesional diterapkan, kelompok kerja ini akan menjadi wadah utama untuk menyampaikan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan.

 

 

Saya jarang punya kesempatan belajar sebelum 2009. Hanya ada dua kesempatan pelatihan setahun untuk sangat sedikit peserta. Sekarang saya memiliki banyak kesempatan belajar, termasuk pertemuan rutin dengan sesama guru di KKG yang memberikan pengetahuan tentang metode dan persiapan pembelajaran yang lebih baik. Murid-murid saya sekarang lebih terlibat aktif dalam kelas, bahkan dalam pelajaran matematika.

Caca Sumiarsa 
Guru

 

 

Kontribusi Grup Bank Dunia

Dari tahun 2007 hingga 2013, proyek ini menelan biaya US $ 195.060.000. Bank Dunia menyumbang US $ 24,50 juta melalui pinjaman International Bank for Reconstruction and Development (IBRD), dan kredit US $ 61,50 International Development Association ( IDA ).  Sisa dana disediakan oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Belanda.
Mitra-Mitra

Pemerintah Belanda menyediakan US $ 52 juta untuk membiayai bersama proyek tersebut. Pada tahun 2007, proyek Basic Education Project ( BEP)  Australian Agency for International Development (AusAID) melakukan penilaian kapasitas terhadap  Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). BERMUTU melengkapi proyek-proyek ini, memastikan efisiensi dan menghindari duplikasi .
Kedepannya

Reformasi yang dimaksud dalam UU Guru berarti bahwa reformasi akan terus berlangsung dalam sebuah sistem meski program ini telah selesai. Empat puluh dari tujuh puluh lima kabupaten/kota yang berpartisipasi dalam BERMUTU telah menetapkan peraturan daerah yang mencerminkan komitmen mereka untuk meningkatkan akuntabilitas dan manajemen kinerja guru, termasuk pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) melalui kelompok kerja guru. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang membangun gugus tugas untuk memastikan program ini berlanjut dan diperluas ke 455 kabupaten/kota lainnya di Indonesia .
Penerima Manfaat

Setelah hampir 30 tahun mengajar, Caca Sumiarsa akhirnya meraih gelar sarjana S1 dan sertifikasi sebagai guru  pada tahun 2013, semua itu berkat program BERMUTU. Sumiarsa menemukan kelompok kerja guru (KKG) kerja sangat membantu . “Saya jarang punya kesempatan belajar sebelum 2009. Hanya ada dua kesempatan pelatihan setahun untuk sangat sedikit peserta. Sekarang saya memiliki banyak kesempatan belajar , termasuk pertemuan rutin dengan sesama guru di KKG yang memberikan pengetahuan tentang metode dan persiapan pembelajaran yang lebih baik. Murid-murid saya sekarang lebih terlibat aktif dalam kelas, bahkan dalam pelajaran matematika.”

Sumber : www.worldbank.orgfoto guru SD