Pro kontra terhadap pembelajaran daring(online) dari rumah selama diliburkannya siswa dalam rangka pencegahan Covid-19 semakin mencuat. Dari kerepotan orang tua murid yang mempunyai anak lebih dari satu yang bersekolah, tentunya harus memiliki gawai yang lebih dari satu dengan kuota internet yang mencukupi setiap harinya. Pembelajaran daring mengharuskan siswa untuk selalu berkomunikasi dengan guru disekolah dalam pemberian tugas-tugas harian dan mengumpulkannya dihari yang sama . Menyikapi hal tersebut LPMP Riau membuat penelitian Pembelajaran Daring dalam menghadapi Covid-19 melalui alamat http://gg.gg/belajar_daring , yang bisa diakses oleh siapapun yang peduli akan dunia pendidikan. Mulai dari Guru, Siswa, Orang Tua Siswa dan Masyarakat Peduli Pendidikan. Kuesioner ini diedarkan dengan tujuan agar mutu pendidikan dapat terpantau dengan baik dalam berbagai kondisi yang akan menjadi masukan bagi LPMP Riau sebagai Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan sehingga ada evaluasi terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. Tentunya Kerahasiaan data responden sangat terjaga, dan tidak mempengaruhi kondite responden.
Didalam Kuesioner ini Terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan negative untuk menjaring masukan responden terhadap pembelajaran daring yang dilaksanakan pada saat sekolah diliburkan.
Dan hasil penelitian yang dilaksanakan dalam satu malam menjaring Responden Terdiri :
Guru: 106 orang, Masyarakat Peduli Pendidikan: 34 orang, Orangtua: 197 orang, Siswa: 83 orang.
Dari grafik, dapat ditarik kesimpulan bahwa Guru, Masyakat Peduli Pendidikan, Orangtua, dan Siswa 27,36% Sangat Setuju. 55,68% Setuju. Kurang Setuju 13,87%. Tidak Setuju 2,63%. Sangat Tidak Setuju 0,46%
Dari grafik, dapat ditarik kesimpulan bahwa Guru, Masyakat Peduli Pendidikan, Orangtua, dan Siswa 14,61% Sangat Setuju. 43,78% Setuju. Kurang Setuju 34,09%. Tidak Setuju 10,89%. Sangat Tidak Setuju 1,64%
Hasil Analisa pernyataan terbuka tentang pola pembelajaran daring
- siswa menyimak video pembelajaran yg diberikan, agar lebih terarah ditentukan jadwalnya, sehingga pada jam tersebut sama dengan jadwal sekolah benar-benar belajar;
- Tugas yang diberikan berdasarkan video yang ditayangkan guru, artinya tayangkan dulu video untuk pengayaan atau pemahaman, setelah itu baru tugas diberikan oleh guru;
- Disediakan paket belajar daring non komersial;
- Semua tugas yg diberikan oleh guru melalui pembelajaran daring sebaiknya dinilai dan diberitahukan kembali ke orangtua supaya ada perbaikan ke depan apakah jawaban tsb benar atau salah;
- Disediakan kuota internet khusus untuk pembelajaran;
- Tugas yang diberikan sebaiknya disesuaikan dengan aplikasi pembelajaran daring yang ada;
- Harus jelas petunjuk teknis pembelajaran daring, sehingga orangtua dan siswa tidak kebingungan memahami pembelajaran daring yang diberikan;
- Minimal sekali seminggu diadakan video conference untuk mereview pembelajaran yang telah dilakukan. Sehingga bisa diketahui kendala-kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam minggu tersebut.
Pendapat Responden menyatakan “Pemerintah Daerah/Dinas/Kemdikbud Perlu mengeluarkan regulasi/ kebijakan standarisasi untuk melaksanakan pola pembelajaran daring untuk situasi saat ini”.