Sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam satuan pendidikan dan dijalankan oleh seluruh komponen dalam satuan pendidikan disebut sebagai Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). SPMI mencakup seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan (SNP). Sistem penjaminan mutu ini dievaluasi dan dikembangkan secara berkelanjutan oleh satuan pendidikan dan juga ditetapkan oleh satuan pendidikan untuk dituangkan dalam pedoman pengelolaan satuan pendidikan serta disosialisasikan kepada pemangku kepentingan satuan pendidikan. Agar pelaksanaan SPMI dapat dilakukan oleh seluruh satuan pendidikan dengan optimal, dikembangkan satuan pendidikan yang akan menjadi pelaksana SPMI binaan LPMP penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, yang selanjutnya disebut sekolah pelaksana SPMI binaan LPMP, sebagai gambaran langsung kepada satuan pendidikan lain yang akan menerapkan penjaminan mutu pendidikan sehingga terjadi pola pengimbasan pelaksanaan penjaminan mutu hingga ke seluruh satuan pendidikan di Indonesia.
Maksud dari pengembangan sekolah pelaksana SPMI binaan LPMP dan pengimbasannya adalah meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan serta menciptakan budaya mutu pendidikan di satuan pendidikan. Sekolah pelaksana SPMI binaan LPMP diharapkan menjadi percontohan sekolah berbasis SNP melalui penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri dan melakukan pengimbasan penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada sekolah lain hingga seluruh sekolah mampu menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri pada tahun 2020.
Kegiatan pendampingan dilakukan untuk menguatkan dan membina sekolah pelaksana SPMI binaan LPMP dan sekolah imbasnya agar dapat mengimplementasikan SPMI.
Sehubungan dengan kondisi kedaruratan bencana Covid-19 di Indonesia yang berimbas kepada semua aspek kehidupan, termasuk pendidikan, maka program pendampingan dan pembinaan sekolah pelaksana SPMI binaan LPMP Riau dilaksanakan dengan metode dalam jaringan (daring) sesuai dengan isi Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.
Sasaran kegiatan Pendampingan Sekolah yang difasilitasi oleh LPMP melalui Daring Tahap 1 ini adalah anggota TPMPD, Pengawas Pembina dari Sekolah Binaan LPMP, Kepala Sekolah Binaan LPMP dan Kepala Sekolah Imbas di 12 kabupaten/kota dengan jumlah 1.417 orang. Kegiatan dilaksanakan pada :
- Tanggal 15 – 16 Oktober 2020 Kabupaten Indragiri Hilir dan indragiri Hulu
- Tanggal 17 – 18 Oktober 2020 Kabupaten Bengkalis, Kep. Meranti, Pelalawan, Rokan Hilir, Dumai dan Pekanbaru
- Tanggal 19 – 20 Oktober 2020 Kabupaten Kampar, Rokan Hulu dan Siak
Adapun rincian peserta kegiatan adalah sebagai berikut :
No | Kab/Kota | TPMPD | Pengawas Pembina | Kepala Sekolah Binaan | Kepala Sekolah Imbas | Jumlah |
1 | Bengkalis | 2 | 15 | 21 | 88 | 126 |
2 | Indragiri Hilir | 2 | 12 | 16 | 60 | 90 |
3 | Indragiri Hulu | 2 | 18 | 25 | 93 | 138 |
4 | Kampar | 2 | 29 | 34 | 113 | 178 |
5 | Kepulauan Meranti | 2 | 13 | 15 | 57 | 87 |
6 | Kuantan Singingi | 1 | 9 | 13 | 60 | 83 |
7 | Pelalawan | 2 | 13 | 15 | 63 | 93 |
8 | Rokan Hilir | 2 | 16 | 21 | 85 | 124 |
9 | Rokan Hulu | 2 | 20 | 22 | 88 | 132 |
10 | Siak | 2 | 17 | 20 | 89 | 128 |
11 | Dumai | 2 | 8 | 10 | 39 | 59 |
12 | Pekanbaru | 2 | 24 | 28 | 125 | 179 |
23 | 194 | 240 | 960 | 1417 |