Pekanbaru, 14/02/2025.BPMP Provinsi Riau fokus akan program prioritas Kemendikdasmen terkait dengan pengembangan bahasa dan sastra, dimana salah satunya konsen akan perlindungan bahasa daerah yang tentunya muatan tersebut masuk kedalam muatan lokal pelajaran Budaya Melayu Riau (BMR). Setakat hal tersebut tentunya Kerja sama antara Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) dan LAMR Provinsi Riau sangat dibutuhkan, karena akan semakin memperjelas komitmen kedua institusi tersebut untuk memperkenalkan dan memperkuat muatan lokal Budaya Melayu Riau dalam dunia pendidikan. Kerja sama ini memiliki tujuan untuk memastikan bahwa mata pelajaran Budaya Melayu Riau dapat diterapkan di semua sekolah di Provinsi Riau sebagai bagian dari kurikulum muatan lokal, mengingat pentingnya pewarisan budaya bagi generasi mendatang.
Menurut Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (Ketum DPH) LAMR, Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil, pewarisan budaya Melayu harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pendidikan. “Budaya Melayu Riau adalah identitas kita, dan sebagai peradaban yang kaya, budaya ini harus diteruskan kepada generasi berikutnya. Tanpa pewarisan yang baik, akan sangat sulit bagi budaya kita untuk tetap lestari,” ujarnya. Oleh karena itu, LAMR sangat mendukung upaya pengintegrasian muatan lokal ini ke dalam sistem pendidikan Riau.
Kerja sama dengan BPMP Riau menjadi langkah strategis untuk mewujudkan hal tersebut. Kepala BPMP Riau, Dr. Nilam Suri, menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan penuh agar pelajaran Budaya Melayu Riau (BMR) dapat diterapkan di setiap sekolah yang ada di Riau. BPMP Riau tidak hanya memiliki tenaga ahli di bidang pendidikan yang kompeten, tetapi juga fasilitas yang lengkap, seperti aula dan wisma, yang siap mendukung berbagai kegiatan pembelajaran terkait budaya Melayu.
Lebih lanjut, Nilam Suri menambahkan bahwa BPMP Riau memiliki program-program yang dapat memperkuat pelajaran Budaya Melayu melalui berbagai platform, termasuk media sosial. “Kami memiliki program Sosok Riau dan Ragam Melayu, yang nantinya konten-konten pada media sosial kami dapat mengedukasi insan pendidikan Riau terkait dengan Budaya Melayu Riau. Ini penting agar generasi muda tidak hanya mengenal budaya Melayu secara teoritis di sekolah, tetapi juga dapat mengakses dan berinteraksi dengan budaya tersebut dalam kehidupan sehari-hari melalui teknologi”. Ujar Kepala BPMP Provinsi Riau.
LAMR Provinsi Riau, yang selama ini berperan sebagai pengarah dan penjaga tradisi, akan mengkoordinir dan memastikan bahwa mata pelajaran Budaya Melayu Riau (BMR) bisa diintegrasikan dalam kurikulum sekolah-sekolah di seluruh Riau. “Kami siap bekerja sama dengan BPMP Riau untuk mengawal program ini agar dapat diterima dan diterapkan dengan baik di setiap jenjang pendidikan, dari sekolah dasar hingga menengah,” ujar Timbalan Ketum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR, Datuk Rustam Efendi.
Kesepakatan antara LAMR dan BPMP Riau diharapkan dapat membuka peluang baru dalam melestarikan budaya Melayu Riau dengan lebih terstruktur dan sistematis, serta memastikan bahwa setiap generasi muda di Riau memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai budaya yang menjadi bagian dari identitas mereka. Dengan demikian, pendidikan di Riau tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga menanamkan rasa bangga dan kecintaan terhadap budaya lokal yang kaya.
Penerapan mata pelajaran Budaya Melayu Riau di sekolah-sekolah seluruh Riau diharapkan akan menjadi langkah awal yang signifikan untuk memastikan bahwa budaya Melayu Riau terus hidup dan berkembang dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Riau, melalui jalur pendidikan yang efektif.